- Menentukan data penghuni Dalam satu rumah tersebut siapa saja yang akan menghuni?, misalnya ada 3 orang yang terdiri dari ayah, ibu dan 1 orang anak, dst.
-
Membuat program ruang
Tentukan jumlah ruang beserta ukurannya!, seperti kamar tidur (3 x 3 m), kamar mandi (1,5 x 1,5 m), dapur, pantri, teras depan, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur pembantu, taman, tempat cuci dan jemur, dsb. Ukuran ruang tidak perlu terlalu dipikirkan karena ini hanya kurang lebihnya saja dan masih mungkin diubah pada tahap mendesain denah.
-
Buat sketsa lahan pada kertas milimeter
Belilah kertas milimeter Block yang ada toko fotokopi atau alat tulis, sekalian juga penggaris, pensil dan karet penghapus. Ambil selembar kertas milimeter dan mulai gambar ukuran lahan. Di sini saya gambar dengan ukuran 6 x 14 m.
-
Menggambar Garis Bantu Untuk memudahkan anda dalam
menempatkan ruang, maka diperlukan garis bantu untuk memandu anda.
Mulailah menggambar garis bantu mulai dari area depan yaitu carport.
Tarik garis horizontal berjarak 5 meter dari depan dan 3 meter dari
samping. 3 x 5 meter adalah ukuran standar carport untuk rumah ukuran
sedang. Dengan ukuran ini, mobil akan bisa masuk sepenuhnya ke dalam
carport tanpa muncul ke jalan atau mengganggu sirkulasi orang masuk ke
dalam rumah.
-
Lanjutkan menggambar garis bantu Lanjutkan
menggambar garis bantu untuk memudahkan penempatan ruangan-ruangan
lainnya. Di sini saya membuat garis horizontal berjarak 3 meter dari
garis pertama untuk panduan membuat kamar tidur. Dilanjutkan 1,5 meter
untuk kamar mandi, dan 3 meter untuk kamar belakang dan saya sisakan 1,5
meter untuk halaman belakang
-
Menempatkan ruang-ruang berdasarkan garis bantu
Menetapkan konsep ruang berdasarkan garis bantu yang telah digambar.
Ingat bahwa ini hanya konsep ruang, artinya ruang tersebut tidak harus
sesuai dengan ukuran yang sudah kita tetapkan di program ruang (tahap
2). Pokoknya masukkan saja ruangan yang perlu dimasukkan, ada waktu
tersendiri untuk meng-edit ukurannya nanti.
-
Tambahkan garis bantu Tambahkan garis bantu yang
dirasa perlu. Di sini saya memberikan garis vertikal untuk membantu saya
membatasi ukuran kamar mandi agar ukurannya menjadi 1,5×1,5 meter. Saya
juga menambahkan teras depan dan belakang dengan menggambar garis
(merah) berjarak 1 meter dari garis bantu. Warna merah hanya untuk
memudahkan saya dalam menunjukkan pada anda, tentu anda cukup menggambar
nya dengan warna hitam pensil saja.
-
Lakukan Trial-Error Pertebal garis yang menurut anda
sudah pas dan hapus garis bantu yang dirasa mengganggu. Di sini saya
berusaha agar luas bangunan tidak melebihi dari luas yang ditetapkan
yaitu 36 m2. Cara menghitungnya adalah, jumlah total tiap-tiap ruangan
ditambah setengah dari luas teras. Teras dihitung separuh karena
pembangunannya hanya memerlukan setengah dari biaya pembangunan per
meter. Ini karena teras tidak memerlukan pondasi yang kuat dan
dindingnya terbuka.
Setelah saya hitung keseluruhan ruangan (2 kamar tidur, KM, ruang tamu, r. keluarga, teras) berjumlah 36 m2. Tapi saya merasa teras depan masih kurang lebar, jadi saya majukan menjadi 1,5 m.
-
Pindahkan ke kertas HVS putih Agar lebih jelas dan
mudah dipahami orang lain, pindahkan sketsa anda dari kertas milimeter
ke kertas HVS. Yang perlu anda gambar hanya sketsa dinding yang sudah
anda anggap pas.
- Per-tebal garis dinding Buat ketebalan dinding dengan menggambar garis selebar 1,5 milimeter. Ukuran ini adalah ketebalan dinding standar yang paling umum digunakan, 1,5 mm berasal dari ketebalan dinding 15 cm (bata 10 cm ditambah ketebalan plesteran semen (2 x 2,5 cm). Garis merah saya ilustrasi kan sebagai as dinding, dan garis hitam adalah garis dinding yang akan anda buat. Dinding dalam berjarak masing-masing 0.75 mm dari as dan untuk dinding luar diberi jarak 1,5 mm dari as ke dalam, ini dikarenakan tidak mungkin menggambar garis dinding di luar batas lahan yang tersedia.
-
Beri pintu dan jendela Setelah semua ruang telah
masuk dalam sketsa lahan anda, langkah berikutnya adalah memberikan
notasi pintu dan jendela pada denah anda. Tentukan dengan jelas dimana
posisi pintu dan jendela pada sketsa yang menurut anda sudah final.
Tentukan jenis pintu depan yang anda akan gunakan, pintu single atau
double. Begitu juga jendela. Jangan terlalu detail karena posisi pintu
dan jendela akan bisa berubah mengikuti desain tampak depan.
-
Beri perabot dan arsiran Lengkapi denah anda dengan
perabot. Dengan memberi perabot, denah anda akan tampak lebih hidup.
Anda jadi bisa bisa membayangkan bagaimana keluarga anda beraktifitas
nantinya. Mulailah dari ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi dan
seterusnya. Setelah itu baru dilakukan pengarsiran dinding dan taman.
-
Evaluasi ulang
Tentunya anda ingin agar rumah anda nyaman tidak bagi diri anda saja, namun juga bagi keluarga anda. Ajak keluarga anda berdiskusi apakah sketsa yang anda buat telah dapat mencukupi kebutuhan mereka akan rumah yang nyaman. Evaluasi-lah sketsa anda apakah masing-masing ruang sudah mendapatkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang cukup sesuai prinsip rumah hemat energi. Apakah kamar tidur utama anda kurang besar, penambahan kamar tidur pembantu, ruang kerja, musholla, tempat cuci dan jemuran, taman, dan lain-lain. Kalau bisa bawalah sketsa denah anda pada orang yang lebih mengerti. Bisa teman yang barusan membangun rumah, saudara, tetangga. Atau jika anda punya teman seorang arsitek yang kebetulan punya waktu luang, mereka mungkin akan berbaik hati memberikan saran secara cuma-cuma.
-
Beri warna Kalau anda memiliki waktu luang, coba beri
warna pada denah anda, bisa dengan pensil warna, krayon, atau bahkan
program komputer seperti Adobe photoshop. Denah anda akan tampak lebih
menarik dan bisa jadi akan membuat anda semakin bersemangat membangun
rumah.
Sourch Link : http://www.kontraktorrumahtinggal.com
0 comments:
Post a Comment